Profil Desa Besuki
Ketahui informasi secara rinci Desa Besuki mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Besuki, Wadaslintang, Wonosobo. Mengupas tuntas potensi pertanian, pesona wisata Waduk Wadaslintang, serta data demografi, ekonomi, dan arah pembangunan desa. Sebuah rujukan informasi akurat bagi masyarakat, peneliti, dan investor.
-
Lokasi Strategis di Tepi Waduk Wadaslintang
Keberadaan desa yang bersisian langsung dengan Waduk Wadaslintang menjadi identitas geografis utama, memberikan keuntungan ekologis dan ekonomis yang signifikan, terutama pada sektor perikanan air tawar dan pariwisata.
-
Kekuatan Ekonomi Berbasis Agraris dan Perikanan
Sektor pertanian, khususnya tanaman pangan dan perkebunan, bersama dengan perikanan tangkap dan budidaya di waduk, merupakan tulang punggung utama yang menopang perekonomian dan kehidupan sebagian besar masyarakat desa.
-
Potensi Pengembangan Ekowisata dan Agrowisata
Perpaduan antara keindahan alam perbukitan, bentang perairan waduk, dan lahan pertanian yang produktif membuka peluang besar bagi Desa Besuki untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata dan agrowisata yang berkelanjutan.
Desa Besuki, sebuah wilayah administratif di Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menampilkan profil sebagai kawasan perdesaan yang dinamis dengan potensi besar di sektor agraris dan pariwisata. Berada di tepi salah satu waduk terbesar di Jawa Tengah, Waduk Wadaslintang, desa ini tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang memukau tetapi juga menjadi penopang ekonomi penting bagi masyarakatnya melalui pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah. Perkembangan desa ini merupakan cerminan dari sinergi antara kearifan lokal dalam mengelola lahan dan peluang yang dihadirkan oleh infrastruktur strategis di sekitarnya.
Letak Geografis dan Batas Wilayah
Secara geografis, Desa Besuki terletak di bagian selatan Kabupaten Wonosobo, sebuah wilayah yang didominasi oleh kontur perbukitan dan lembah yang subur. Lokasinya yang strategis di Kecamatan Wadaslintang menempatkannya sebagai salah satu desa yang berbatasan langsung dengan area genangan Waduk Wadaslintang. Keberadaan waduk ini secara fundamental memengaruhi iklim mikro, sumber daya air dan orientasi ekonomi masyarakat setempat.Berdasarkan data administrasi, Desa Besuki memiliki luas wilayah sekitar 6,53 kilometer persegi (653 hektar). Wilayah desa ini secara administratif berbatasan langsung dengan beberapa desa lain di sekitarnya. Di sebelah utara, Desa Besuki berbatasan dengan Desa Somogede. Sementara itu, di sisi timur, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Ngalian. Batas selatan desa ini bersinggungan langsung dengan perairan Waduk Wadaslintang yang juga menjadi batas dengan wilayah Kabupaten Kebumen. Adapun di sebelah barat, Desa Besuki berbatasan dengan Desa Tirip. Posisi ini menjadikan Desa Besuki sebagai salah satu gerbang menuju kawasan wisata air di Wadaslintang.
Sejarah Singkat dan Perkembangan Desa
Sejarah Desa Besuki tidak dapat dipisahkan dari pembangunan Proyek Serbaguna Wadaslintang pada dekade 1980-an. Sebelum pembangunan waduk, wilayah ini merupakan area perdesaan dengan fokus utama pada pertanian lahan kering dan perkebunan. Pembangunan bendungan raksasa yang membendung aliran Sungai Bedegolan secara drastis mengubah lanskap geografis dan sosial-ekonomi kawasan tersebut. Sebagian wilayah desa-desa di sekitarnya, termasuk area yang kini menjadi bagian dari Desa Besuki, turut terdampak oleh proyek tersebut.Transformasi terbesar ialah munculnya genangan air yang luas, yang kemudian menjadi Waduk Wadaslintang. Perubahan ini mendorong masyarakat untuk beradaptasi. Sebagian masyarakat yang sebelumnya hanya bertani, mulai melirik potensi perikanan air tawar sebagai sumber penghidupan baru. Seiring waktu, Desa Besuki berkembang menjadi komunitas yang mampu mengintegrasikan kegiatan pertanian tradisional dengan ekonomi berbasis perairan. Pemerintah desa bersama masyarakat secara bertahap membangun infrastruktur pendukung untuk mengoptimalkan potensi yang ada, menjadikan desa ini terus tumbuh dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
Demografi dan Kondisi Sosial Masyarakat
Menurut data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonosobo, jumlah penduduk di Desa Besuki tercatat sekitar 4.257 jiwa yang tergabung dalam lebih dari 1.300 kepala keluarga (KK). Dengan luas wilayah 6,53 km², kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 652 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup ideal untuk sebuah kawasan perdesaan, memungkinkan pemanfaatan lahan yang optimal tanpa menimbulkan tekanan demografis yang berlebihan.Mayoritas penduduk Desa Besuki bekerja di sektor agraris, yang mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan. Profesi sebagai petani merupakan mata pencaharian utama yang telah diwariskan secara turun-temurun. Selain itu, profesi sebagai nelayan penangkap ikan dan pembudidaya ikan di keramba jaring apung (KJA) di Waduk Wadaslintang menjadi sektor pekerjaan terbesar kedua. Selebihnya, penduduk bekerja sebagai pedagang, buruh, aparatur sipil, serta sebagian kecil merantau ke kota-kota besar.Kehidupan sosial masyarakatnya sangat erat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan serta gotong royong. Tradisi ini tecermin dalam berbagai kegiatan komunal, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan, perbaikan fasilitas umum, hingga upacara adat dan keagamaan. Lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan Karang Taruna aktif berperan dalam dinamika sosial dan pembangunan desa.
Potensi Ekonomi dan Sumber Daya Alam
Kekuatan ekonomi Desa Besuki ditopang oleh tiga pilar utama: pertanian, perikanan, dan potensi pariwisata. Sinergi antara ketiga sektor ini menjadikan struktur ekonomi desa cukup tangguh dan beragam.Di sektor pertanian, komoditas unggulan yang dibudidayakan meliputi padi di lahan sawah yang mendapat pasokan air, serta jagung, singkong, dan kacang-kacangan di lahan tegalan. Selain tanaman pangan, sektor perkebunan juga berkembang dengan baik. Tanaman seperti kelapa, kapulaga, dan berbagai jenis kayu menjadi sumber pendapatan jangka panjang bagi masyarakat. Kesuburan tanah dan iklim yang mendukung menjadikan hasil panen di desa ini cukup melimpah dan berkualitas.Sektor perikanan merupakan urat nadi ekonomi kedua yang sangat vital. Waduk Wadaslintang menyediakan habitat ideal bagi berbagai jenis ikan air tawar, seperti nila, mas, dan patin. Aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan lokal menjadi pemandangan sehari-hari. Di samping itu, budidaya ikan melalui keramba jaring apung telah berkembang pesat dan menjadi investasi yang menjanjikan. Hasil perikanan tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal, tetapi juga dikirim ke berbagai kota di sekitarnya untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.Selain itu, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turut menggeliat di Desa Besuki. Beberapa warga mengolah hasil pertanian dan perikanan menjadi produk bernilai tambah, seperti ikan asin, keripik singkong, dan gula kelapa. Pengembangan UMKM ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan membuka lapangan kerja baru.
Pariwisata: Pesona Alam di Tepi Waduk Wadaslintang
Keunggulan utama Desa Besuki dalam sektor pariwisata ialah lokasinya yang menyuguhkan panorama langsung ke arah Waduk Wadaslintang. Bentang alam perbukitan hijau yang berpadu dengan birunya air waduk menciptakan pemandangan yang menenangkan dan indah. Potensi ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam.Beberapa titik di sepanjang tepi waduk yang masuk wilayah Desa Besuki sangat potensial untuk dikembangkan sebagai spot memancing, area berkemah, atau sekadar tempat bersantai menikmati matahari terbenam. Aktivitas wisata air seperti berperahu mengelilingi waduk juga menjadi salah satu atraksi yang ditawarkan kepada pengunjung. Keberadaan para nelayan dan keramba jaring apung turut menambah keunikan lanskap perairan.Pemerintah Desa Besuki bersama kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat terus berupaya merintis pengembangan destinasi wisata yang lebih terkelola. Rencana pembangunan gardu pandang, area kuliner dengan menu khas ikan bakar, serta jalur trekking di perbukitan sekitar desa menjadi beberapa agenda prioritas. Dengan pengelolaan yang profesional, sektor pariwisata diyakini dapat memberikan kontribusi signifikan bagi Pendapatan Asli Desa (PADes) dan kesejahteraan masyarakat.
Infrastruktur dan Pembangunan Desa
Pembangunan infrastruktur di Desa Besuki terus menunjukkan kemajuan. Akses jalan utama yang menghubungkan desa ini dengan pusat Kecamatan Wadaslintang dan jalur provinsi sudah dalam kondisi baik dan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Jalan-jalan lingkungan di dalam desa juga secara bertahap ditingkatkan kualitasnya melalui program dana desa dan swadaya masyarakat.Fasilitas publik esensial telah tersedia dengan cukup memadai. Di bidang pendidikan, terdapat beberapa Sekolah Dasar (SD) dan fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang melayani kebutuhan pendidikan dasar bagi anak-anak di desa. Untuk layanan kesehatan, masyarakat dapat mengakses pusat kesehatan desa (Puskesdes) atau puskesmas pembantu (Pustu) untuk penanganan medis tingkat pertama.Jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menjangkau seluruh wilayah permukiman. Demikian pula dengan jaringan telekomunikasi seluler yang sinyalnya sudah cukup stabil, mendukung aktivitas komunikasi dan digital masyarakat. Untuk kebutuhan air bersih, sebagian besar warga mengandalkan sumber mata air dari perbukitan dan sumur pribadi yang kualitasnya terjaga.
Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Roda pemerintahan di Desa Besuki berjalan di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Desa dibantu oleh jajaran perangkat desa yang meliputi sekretaris desa, kepala urusan (Kaur), dan kepala seksi (Kasi). Struktur ini bertanggung jawab atas administrasi, perencanaan pembangunan, keuangan, dan pelayanan publik di tingkat desa.Sebagai mitra pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) memainkan peran penting dalam fungsi legislasi dan pengawasan. BPD bertugas menyalurkan aspirasi masyarakat, membahas, dan menyepakati peraturan desa bersama Kepala Desa. Sinergi yang baik antara pemerintah desa dan BPD menjadi kunci keberhasilan dalam merumuskan dan mengimplementasikan program-program pembangunan yang partisipatif dan tepat sasaran.Sebagai penutup, Desa Besuki merupakan sebuah entitas perdesaan yang menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Dari wilayah agraris murni, desa ini berhasil bertransformasi menjadi komunitas yang tangguh dengan pilar ekonomi yang beragam. Dengan modal sumber daya alam yang melimpah, keindahan panorama Waduk Wadaslintang, serta semangat gotong royong masyarakatnya, Desa Besuki memiliki masa depan yang cerah sebagai salah satu desa unggulan di Kabupaten Wonosobo. Tantangan ke depan ialah bagaimana mengelola potensi ini secara berkelanjutan agar dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.
